Wednesday, January 2, 2019

Keefe 8 Bulan part I

Wew, bocah udah 8 bulan aja nih, ngga kerasa. eh kerasa ding, karena aku pengen cepet-cepet Keefe bisa bicara, bisa jalan, dan lain-lain, wkwkw. Bulan Desember tahun lalu, kurleb dua minggu setiap hari Keefe sama aku. Terimakasih natal dan tahun baru. Jadi, di sela libur nataru, Keefe tetap sama aku. Mama "boyong" Keefe ke Surabaya nemenin aku yang masih harus kerja. Jadi selama dua minggu itu, Keefe nenen langsung, asip pas kerja, dan aku buru-buru pulang ke kos demi asip ngga banyak terpakai.

Karena selama dua minggu nonstop Keefe intens nenen langsung, pas harus ninggalin Keefe masuk kerja setelah libur tahun baru itu mayan nyesek banget. Dulu pas harus ninggal Keefe bayi karena masa cuti melahirkan habis ngga begini banget perasaanku. Entah karena dulu Keefe belum selucu sekarang atau karena emang perasaanku lagi sensitif banget, tapi pas kemarin rasanya berat ninggalin Keefe, kebayang terus waktu menyusui.

Mungkin Keefe lagi growth spurt tapi kok dia happy ngga rewel. Selama dua minggu kemarin, yang jelas dia nempel banget sama aku. Dalam artian, tidur harus nenen. Dia bales narik kalau puting aku tarik padahal doi udah tidur. Dan kalau berhasil melepaskan diri, ngga lama Keefe terbangun. repeat selama dua minggu. Setuju, menyusui emang memorable makanya aku berdoa dan berusaha biar Allah masih kasih rejeki ASI(P) untuk aku dan Keefe. Tapi gempor juga sih kalau harus nancep terus ya ngga, hihi.

Masih soal ASI(P). Karena produksi yang minim, di awal fase yang hanya menghasilkan 2lt untuk empat hari, aku bilang ke mama terserah gimana caranya asip itu cukup setidaknya untuk 3 hari. Jadi di hari ke-3 aku kirim asip ke rumah. Pernah papa tolak (pulang-pergi, ngga nginep) ke Pamekasan "cuma" buat anter ASI(P) karena stok di rumah sudah habis sama sekali. 

Lalu, setelah baca postingan dr. Meta Hanindita, bahwa kebutuhan bayi seusia Keefe 70% masih dari ASI, dan sisanya oleh MPASI, disitu aku merasa bersalah. Membatasi asupan nutrisi Keefe hanya karena aku mau Keefe tetap minum ASI(P). Mungkin mama mengganti ASI dengan memberi makan Keefe yang banyak dan menambah kuantitas air putih agar 2lt ASIP bisa dikonsumsi dalam waktu 3 hari. Padahal air putih ngga punya kandungan nutrisi apapun, CMIIW. FYI, selama dua minggu kemarin, kusimpulin, meski sudah MPASI, volume ASIP Keefe sebetulnya belum berkurang sama sekali.

Kemudian aku berpikir. Kalau memang Keefe mau minum ASIP, kenapa harus dibatasi, kenapa harus dialihkan dengan yang lain. Serasa mengganti hak dengan sesuatu yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Ehm, gini-gini, kenapa sih kalau Keefe haus, yaa kasih aja asip. Kalau asip udah abis, ya kasih aja sufor. Toh kamu (nunjuk diri sendiri) sendiri yang bilang sufor ngga haram. Udah cari tau nutrisi dalam sufor yang sudah terfortifikasi untuk nutrisi bayi. Dan sudah mengASIhi Keefe 6 bulan. Kalau ASIP udah tersedia lagi, yaa balik lagi konsumsi ASIP. Artinya sufor hanya bantuan kalau ASIP habis. Kenapa harus mempertahankan "idealisme" ASI(P) sih.

Iya, jawabanku: Aku takut Keefe keenakan minum sufor jadi dia ngga mau lagi ASI(P). Karena yang diminum Keefe sehari-hari itu kan ASI(P) bukan ASI segar, yang mana kutau persis rasa ASIP ngga seenak ASIP fresh. Takut momen berharga menyusui hilang tergantikan kenikmatan sufor. Tapi kemudian aku merasa egois. Mengganti kebutuhan Keefe untuk  kepentinganku.

Akhirnya aku bilang mama, yasudah jangan batasi lagi Keefe untuk minum ASI(P). Jangan lagi kasih air putih selain di waktu makan. Kalau ASI(P) dirumah abis tapi aku belum sempat kirim ASI(P) yasudah kasih aja sufor, yang lebih jelas kandungan nutrisinya. Tapi ternyata, ngga semudah itu. Mama ngga setuju kasih sufor. Alasannya sih sama seperti alasanku. Takut Keefe ngga mau ASI(P) karena sudah tau rasa enaknya sufor. Yaa mama takut gimana aku coba, ya kan. Mama bilang volume minum air putih Keefe itu sedikit. Mungkin 50-80 ml sehari dan itu pun di sela makan besar atau snack. Aku ngga tau sih itu jumlah yang banyak atau sedikit. 

Belum menemukan titik terang, dan masih selalu menjadi perdebatan antara kami berdua. Intinya, sampai saat ini mama ngga setuju untuk kasih Keefe sufor. Kabar baiknya, memang belum butuh sufor karena kebutuhan ASI(P) Keefe masih tercukupi, berkah long weekend, ter-alhamdulillah. \^^/ 



Tadinya mau nulis milestone Keefe sih, tapi kok gara-gara curhat galau yang melulu soal ASI(P) aja sudah panjang. Jadi Keefe 8 bulan nya dibuat part 2 aja deh, nanti publish pas hari lahir Keefe minggu depan.

No comments:

Post a Comment