Friday, November 5, 2021

KEMATIAN.

Sore kemarin, setibanya di rumah, adik saya yang waktu itu sedang di rumah menginfokan berita pasangan selebriti yang meninggal di tempat karena kecelakan. (Menulis ini pun saya sesak, kayanya tanda-tanda depresi mulai muncul lagi)

Sesaaat mendengar itu, saya langsung kepikiran anaknya. Well, mungkin saya jahat. Tapi sungguh sampai detik ini saya ngga sanggup bayangin gimana anak itu bertahan tanpa kedua orangtuanya, tanpa ibu bapaknya. Berita itu sukses membuat saya overthinking hingga sesak sampai detik ini.

Saya pernah menulis soal perpisahan  yang menjadi ketakutan bahkan sampai hari ini. Saking takutnya saya, saya jadi menganggap (maaf) korban covid yang meninggal sekeluarga adalah keberkahan. Mereka tidak perlu menangisi, merasakan sakit karena ditinggal mati keluarga yang mereka sayangi. 

Dulu, saya pernah menonton tayangan BCL dan Daniel Mananta. Saat itu Daniel tanya, kalau bisa memilih diselingkuhi atau ditinggal mati? Kalau jawaban BCL silakan nonton sendiri lah ya.

Kalau saya, meskipun ngga ada yang nanya, saya lebih pilih diselingkuhi. Buat saya lebih mudah untuk menyimpan dendam seumur hidup saya daripada harus menahan rindu karena ditinggal pergi mati.

Teman kampus saya pernah bilang, bahwa katanya dia, sebagai ummat kita ngga boleh minta umur panjang, karena itu sudah jadi kuasa Tuhan yang ngga bisa diubah. Lagi-lagi ilmu agama saya yang cetek menolak argumen tersebut. Seolah biarlah dosa, tapi saya tetep mau berdoa panjangkan umur saya, meski saya ngga bisa bahagiain anak, ortu, suami, dan keluarga lainnya tapi saya tetep bisa berusaha untuk mereka. Melihat dan memastikan mereka baik-baik saja.

Kalau saya mati gimana anak saya, gimana orangtua saya? Gimana suami saya?? Mungkin Dicky bisa cari istri lagi, tapi anak saya ngga akan bisa dapet ibu lagi yang mencintai dia seperti saya mencintai Keefe. Orangtua saya akan kehilangan anak mereka yang sangat mereka sayangi ini. 

Saya pun ngga sanggup untuk ditinggal pergi mati. Mau saya sejauh apapun, kalau udah rindu meski bokek saya bisa cari cara ngutang lah untuk bertemu orang yang saya rindukan. Kalau mati? Doa? Hiks, speechless. Membayangkan saya ditinggal pergi mati saya sesak seperti sekarang. 

Kalau saya yang cetek agama dan iman ini masih pantas untuk meminta sama Allah, saya minta kebahagiaan dan umur panjang. Kalau itu terlalu serakah, saya minta umur panjang aja, agar bisa mengusahakan dan memastikan orang-orang yang saya cintai bahagia. Ehmm boleh ngga sih, Ya Allah, kalau sudah saatnya saya dipanggil, panggil aja bareng sama orang-orang yang saya cintai? Saya ngga sanggup ditinggal dan meninggalkan......

TT__________TT