Thursday, July 23, 2020

Pengalaman Telekonsultasi Keefe

disclaimer: Ini adalah pengalaman pribadi tidak untuk ditelan mentah-mentah. Pergi ke profesional jelas diutamakan.


Sebagai intro, saya infokan dulu kalau Keefe didiagnosis stunting (baca: Keefe Stunting (?)) tapi saya malah terpaksa menghentikan treatment karena covid19 sialan ini. Saya janji untuk menuliskan perjalanan treatment Keefe tapi nyatanya saya malas untuk menulis karena harus disertai bukti-bukti dari hasil tes lab dsb. Malas foto dan upload. 
Terakhir kontrol ke dsa sub nutrisi itu di bulan Maret 2020. Singkat cerita, dsa sub nutrisi meresepkan Keefe susu tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan kalorinya dan meminta Keefe untuk terapi oromotor karena hasil pemeriksaan ronsen, mantoux, urine, dan darah Keefe bebas ADB, ISK, maupun TB. Dsa memberi rujukan untuk 10 kali terapi karena sampai detik ini pun Keefe susah mengunyah daging-dagingan. Bisa dikatakan ngga bisa malah. 

Saking takutnya ke RS dan klinik saya ngga lagi menginjakkan kaki kontrol ke dsa demikian pula terapi oromotor. Dari yang dianjurkan dokter untuk minum susu 500ml/hari karena saya seringnya di rumah, Keefe lebih memilih untuk nenen. Kalau saya di rumah paling mentok 200-300ml/hari. Tapi alhamdulillah BBnya udah diatas garis hijau. Bulan Februari BB Keefe 11,1 kg, bulan Juli naik menjadi 13,6kg. Wow banget naik 2 kg lebih. Padahal anak di atas dua tahun harusnya naik 2 kg per tahunnya. Saya mikir tuh, apa ASI saya masih tinggi kalori yak, hahaha

Saya juga galau tuh, karena sependek pengetahuan saya yang baca dari blog curcol ibu-ibu kaya blog saya ini, jadi bukan pakar, bahwa susu tinggi kalori tidak boleh diberikan dalam jangka waktu yang lama. Saya galau tuh, takut salah langkah ni bocah lagi masa tumbang. Paling gampang mah diukur dari BB, PB, masa gitu aja abai sih. Kurus ngga selalu sakit, demikian pula gendut ga selalu sehat kan.

Apalagi berdasarkan keterangan dari app primaku, BB Keefe udah berhasil nih naik di atas garis hijau, pun PB udah mulai naik ke garis oranye. Berdasarkan interpretasi primaku PB Keefe udah normal, ngga lagi pendek dengan keterangan segera konsultasi ke dokter. Tapi, yang bikin galau BBnya. Interpretasi primaku resiko gizi lebih. Yadong jelas terlihat udah di atas garis hijau. Dan masuk akal sih menurut saya, mungkin BB nya belum sesuai dengan PB.

Sebagai orangtua, saya tentu cemas. Tapi cemas saya ini sebatas cemas. Mikir doang harus apa, ngga ada action. Mau konsul dokter takut covid19, tapi lalu diam di tempat, kan parah. Setelah maju-mundur cantik akhirnya saya putuskan untuk telekonsultasi ke klinikkecil dengan dokter Miza Afrizal, spA. Yaah anda (nunjuk diri sendiri) omdo. Daripada cari tau sendiri malah sesat lebih baik tanya pakar. Yang perlu diingat telekonsultasi ini adalah konsultasi nonmedis ya. 

Telekonsultasi ini via zoom dengan biaya 150k/30 menit. Saya dapat slot 21 Juli 2020 pk 19.30. Yang saya siapkan tentu grafik BB/PB Keefe.

Setelah zoom tersambung, saya langsung terhubung dengan dr. Miza. Saya jelaskan riwayat singkat Keefe dan saya ceritakan pernah ke dokter anak sub nutrisi, dr. Meta dan diagnosisnya serta terakhir Keefe didiagnosis stunting oleh dr. Nur Aisyah. 

Menurut dr. Miza, BB Keefe naik bagus menandakan asupan gizinya tercukupi. Tidak mentah-mentah harus naik 2 kg per tahun. Yang dilihat juga trend kenaikan bukan banyaknya kenaikan. Tapi tetap harus dipantau karena ternyata anak stunting memang lebih beresiko untuk obesitas T__T.

Kenaikan PB memang tidak sebanyak BB. "Naiknya dikit-dikit, bu" Kata dr. Miza. Apalagi usia sudah lebih dari dua tahun, menurut dr. Miza, metabolisme untuk perbaikan PB usia kurang dari dua tahun lebih baik daripada selepas usia dua tahun. Tapi masih bisa dikejar :') jika terus dipantau dan ditreatment dengan baik. 

Saya tanya sampai usia berapa orangtua harus memerhatikan grafik tumbang anak. Kata dr. Miza, sampai usia dua tahun diawasi setiap bulan, selepas 2 tahun sampai 6 tahun diawasi per 6 bulan sd satu tahun. Tapi jika ada riwayat stunting kudu harus dicek per 2-3 bulan. 

Sama seperti dr. Meta dan dr. Nur Aisyah, dr. Miza pun menyarankan bahwa terapi oromotor adalah yang terbaik, beliau kasih saya pilihan, "Ibu terapi anak ibu dengan protokol kesehatan atau ibu biarkan anak ibu ga dapet gizi dari daging-dagingan dan mungkin sampai besar karena ketakutan ibu. Ibu yang menentukan mana yang lebih banyak kerugiannya." Aaahhh

dr. Miza juga menjawab bahwa memang susu tinggi kalori tidak untuk diminum dalam jangka waktu yang panjang. Tapi panjang pendeknya bergantung dari pemeriksaan. Ada yang tiga bulan udah cukup ada yang sampai dua tahun baru dihentikan. "Siapa yang tau riwayatnya? Dokter ibu. Siapa yang memutuskan dihentikan atau diteruskan? Yaa dokter ibu. Bukan saya. Karena secara etis kedokteranpun, seorang dokter baru tidak boleh menghentikan treatment dokter sebelumnya. Nanti kalau ada apa-apa siapa yang disalahkan? Kita cuma ketemu online, tapi riwayat dokter ibu yang tau". Intinya saya disuru berani kontrol, guys. 

Saya juga tanya tuh, soal per-ASI-an. Awal covid19 muncul di Indonesia, saya baca di salah satu akun ig organisasi per-asi-an nasional bahwa sebaiknya menunda menyapih di masa pandemi. Saya tanya tu bener ngga sih. dr. Miza menjelaskan bahwa jika dibilang ASI dapat mencegah covid19 itu ngga nyambung. Imun dalam ASI itu IgA. Sedang yang dibutuhkan untuk mencegah covid19 itu IgG dan IgM yang hanya didapat dari vaksin yang belum ditemukan (Nah setelah saya baca ulang postingan di akun organisasi per-asi-an tersebut rasanya saya yang mispersepsi. Meningkatkan daya tahan tubuh iya, tapi ngga disebutkan untuk menangkal covid19). dr. Miza menambahkan, "kalau ASI bisa untuk mencegah covid19 jual aja bu ASInya" :p

dr. Miza sih juga memberi saya pilihan, doi ngga ngejudge sih, "ASI itu meski sampai dua tahun lebih tetap bermanfaat bu. Tapi lagi-lagi ibu harus pikirkan mana yang lebih banyak manfaatnya. Dengan nenen anak ibu jadi ngga mau makan dan minum susu, padahal yang dibutuhkan nutrisi dari makanan. Saat ini mungkin juga masih dari susunya. Yaa ibu yang menentukan." Saya cuma tersenyum kecut.

Demikian sesi 30 menit seingat saya yang berhasil saya tuliskan. 

Lalu gimana? Kapan kontrol? Semedi dulu, sis.
   

NB: Males ngedit, PB(panjang badan). untuk Keefe harusnya disebut TB (tinggi badan) karena +2thn

No comments:

Post a Comment