Thursday, July 23, 2020

Review Puzzle-nya Keefe

Sebagai seorang ibu yang melahirkan anak generasi Alfa tentu Keefe (dan saya) pun terpapar layar. Meski waktu hamil saya sudah berjanji pada diri sendiri tidak akan memperkenalkan Keefe gadget. Hahah, itu teori doang, ding. Saya ternyata ngga punya stok biar ga bosen, ngga kuat menanggung lelah dan menahan gatal untuk buka hp juga. Jadilah saya pasrah memberi waktu Keefe nonton Youtube jika saya lelah jiwa raga butuh me time main hp juga. Karena ngga mungkin kan Keefe saya larang pegang hp tapi di depan hidungnya saya scroll IG. 

Tapi seenggaknya hp adalah opsi terakhir. Haha, pembelaan. Saya berusaha menemani dan main bareng Keefe, focus on presence, kan. Saya kasih waktu juga untuk diri sendiri dan Keefe main Hp. "5 menit ya Keefe", "satu kali ya Keefe" abis itu mari tinggalkan hp. Atau kalau saya butuh agak lamaan yaudah, bilang aja ibuk masih bales wa. Setelah rasa bersalah ninggalin Keefe main sama Hp baru saya stop, haha.

Buat saya, pencapaian harian terbesar kebanggaan saya adalah jika sehari membuat Keefe tanpa gadget. Bahagia banget hari itu kalau seharian berhasil nemenin Keefe tanpa bantuan HP.

Jadi apakah saya tim kasih anak gadget? Kalau bisa sih bukan. Kalau bisa yaaaa :'(

Nah karena tadi saya bilang gadget adalah opsi terakhir maka untuk berkegiatan #mainbarengKeefe saya maunya terselip permainan yang juga men-stimulasi dan mengedukasi. Untuk permainan yang men-stimulasi motorik kasar saya beli beberapa permainan dan boleh-boleh aja Keefe main di dalem rumah, dari ring basket, gawang untuk sepak bola, bahkan sepeda roda tiga dan balance bike boleh kok main di dalem rumah. Seringkali saya juga ikut main ya bukan cuma liat dia tendang bola sendirian. Bahkan saya sesekali naik sepeda roda tiga yang kecil itu :p atas nama membersamai ahhaayy. 

Untuk motorik halusnya, sesekali (kalau lagi rajin dan sanggup) saya melakukan sensory play dengan main tepung, masukin tepung ke botol, masukin air ke botol, yang bikin lelah beberes. Tapi soal tepung-tepungan sekaligus stimulasi motorik halusnya sekarang udah diambil alih mama saya dalam tema baking time, yes. Udah mulai terlatih tu masukin telur masukin tepung, adonan tanpa belepotan. Tiap hari bikin kue masa.

Sependek pengetahuan saya,  motorik halus juga bisa dirangsang dengan beberapa kegiatan seperti menulis, mewarnai, meronce, bermain playdoh atau puzzle, dan sebagainya. Sayangnya, Keefe ngga betah duduk dengan semua stimulasi yang saya kenalkan tersebut. Saya ngga pernah maksain meski kadang kecewa kok rasanya belum 10 menit Keefe udah bosen sih. Laah ternyata emang rentang konsentrasi di usianya segitu dong (baca: konsentrasi anak). Kumau berharap lebih#jitakdirisendiri.

Tapi, makin ke sini, ternyata Keefe bisa dong duduk diam dalam 10 menit untuk menyelesaikan puzzle. Pertama kali beli yaa ngga langsung mau, dia bingung, bilang susah, kemudian ogah melanjutkan. Saya ngga paksa. Tapi, saya cukup sering ajak, "main puzzle yuk Keefe", kalau mau ayuk, kalau ngga ya main yang lain.



Nah tadi malam tiba-tiba saya pengen review puzzle yang Keefe punya. Di bawah ini diurutkan dari puzzle pertama Keefe.

1. Duoqu seri Marine Life Puzzle 36 puzzles
Kemasanya cukup tebal tapi masih bisa disobek, seperti punya Keefe ini. Puzzlenya besar dan cukup tebal. Ada 6 binatang laut dengan masing-masing dibagi menjadi 6 bagian. Saya beli di Shopee di bazarkutoys seharga 95k. Mungkin karena terlalu banyak bagian untuk pemula seperti Keefe jadi susah, ngga bisa, lantas bosan. Sampai akhirnya saya lihat ohh untuk usia 3+. Baiklah cari yang lebih mudah.




2. Duoqu seri traffic puzzle
Ada 24 jenis kendaraan dengan masing-masing dibagi menjadi dua bagian. Kemasannya macam kaleng. Bahan puzzlenya board tebal tapi kecil. Beli di Zoetoys seharga 57K. Ini adalah puzzle yang ngga pernah dimainin Keefe. Pas puzzle ini dateng Keefe udah bisa main puzzle nomer 1, jadi karena puzzle ini kecil jadi kayanya males aja doi main, ngga tertarik.



3. Mideer seri Geometry and Animal 
Karena Keefe udah sering minta main puzzle dan betah untuk menyelesaikan 6 potongan binatang sampai hafal, maka kubelikan lagi puzzle ini. Beli di myownflashcard di shopee seharga 165k. Kemasan tebal, bahan dan desain puzzle pun besar dan lebih bagus dari puzzle no. 1. Harga ngga bohong, guys. Dari judul seri maka puzzle ini adalah seri binatang yang diselipkan bangun datar. Ada tujuh binatang masing-masing terbagi menjadi 3-4 bagian plus satu bangun datar.




karena hanya terbagi menjadi 3-4 bagian plus di tengah badan ada satu bangun ruang sementara sudah terbiasa dengan puzzle dengan 6 bagian maka pertama main puzzle ini Keefe langsung bisa. Proud mom. Punya dua puzzle dan melihat Keefe tertarik, ibuknya merasa ketagihan membeli puzzle, maka:

4. Joan Miro First Puzzle seri Beautiful Birds
Ini terbagus sih. Dari kemasan sebelas dua belas dengan Mideer tapi dari segi desain dan bahan ini juara. Desainnya agak glossy gitu. Pun dari level kesusahan inipun top. Wkwkwk. Saya aja mikir. Dalam satu kemasan hanya ada tiga burung. Tapi bisa sampai dibagi menjadi dua belas bagian. Keefe baru bisa pasang dua dari tiga. Yang ketiga ini pun saya masih mikir meski udah berkali-kali berhasil memasang. Beli di zoetoys seharga 155k. 





Nah ternyata, saya lupa, sebelum beli puzzle nomer 1, Keefe udah punya puzzle dari Mideer juga. tapi karena udah nulis sampai sini mari review disini aja. Puzzle pertama Keefe.

0. Mideer-Noah's Ark Puzzle
Puzzle-nya terdiri dari 24 bagian, bolak-balik, dua sisi gitu. Satu sisi mencocokan gambar (binatang) yang sama, sisi lainnya gambar besar. Waktu itu saya beli biar Keefe sekadar tau gambar yang sama aja, dan menempelkan sisi-sisi puzzle yang sesuai. Untuk gambar besar masih progres karena udah jarang juga main puzzle ini. Beli di zoetoys seharga 159k.
Nah berhubung saya ngga foto yang saya punya dan file di hp sudah masuk hardisk maka saya ambil foto di bawah dari zoetoys yaahh. Terlalu malas untuk cari di hardisk.


Sumber: zoetoys 


Foto Keefe saya juga ngga punya yang terbaru. Ini foto lama Keefe lagi kurus-kurusnya hihi



Yaakk itulah review ala-ala haha. Satu yang saya sadari, yaitu beli-beli mainan sebenar-benarnya bukan demi anak. Tapi demi kepuasan batin ibuknya Keefe ini. Balik lagi ke focus on presence dan Keefe yang selalu jawab "macih ada" ketika ditanya mau beli ini ngga. Tapi yang getol pengen beli mainan ini-itu ibuknya. Merasa terlalu efford jika harus DIY. Jadi sesungguhnya demi anak itu buatku cuma alasan yang dibuat-buat, hahahaha. 

Intinya, gara-gara puzzle saya jadi ga sabar menunggu datangnya gajian :D



    






   

No comments:

Post a Comment