Thursday, April 11, 2019

Renungan II- DEWASA artinya MASALAH

Udah renungan dari beberapa hari yang lalu. Saat baca IGS salah satu teman IG.

Siapa di sini yang menganggap masalah akan makin banyak ketika usia bertambah? Siapa yang bilang kalau ngga mau punya masalah jangan idup? Yah kalau tau hidup penuh masalah dan bisa memilih kayanya ngga ada orang yang mau untuk dilahirkan.

Saya mungkin akan maju terdepan untuk mengakuinya. Bahwa makin tua kok kayanya makin jauh dari bahagia, makin banyak yang dipikirin. Kayanya kehidupan paling berada di zona nyaman itu saat saya masih kuliah. Kegalauan hanya untuk dua hal : peng(k)aderan (anak ITS pasti tau lah) dan IP. Ngga ada tuh drama soal cinta-cintaan. AHahaha.

Katakanlah, mungkin saya memang tidak bersyukur. Dan memang saya akui. Level bersyukur saya masih saat saya diberi bahagia. Bukan dengan bersyukur lantas bahagia.

Makin ke sini kok kayanya makin ribet.  Bahagia sih, karena hidup saya meski kadang melelahkan tapi lebih berwarna lebih rame sejak ada Keefe. Tapi otomatis yang dipikirin juga lebih banyak. Bisa ngga ya sekolahin Keefe di sekolah yang bagus? Ah jauh-jauh ke sekolah, kadang beliin Keefe mainan aja suka mikir, duh ngga dulu deh beliin mainan itu padahal banyak manfaatnya.

Terus kadang suka sedih sendiri liat orang-orang yang bisa ngajak ortu jalan-jalan terus ngaca kok aku belum bisa ya? Banyak hal yang tiba-tiba bikin diri terintimidasi.

Dulu mah waktu masih kuliah karena memang belum bekerja itu semua hanya keinginan, "semoga bisa nanti bahagiain orangtua". Titik. Nah yang bikin sedih kan saat sudah bekerja tapi ya masih gini-gini aja. Malah kemudian ditambah kegalauan tentang kebahagiaan Keefe. Oohh hidupkwuh.

Saya sebetulnya tau, tidak pantas saya mengeluhkan hari kemarin, sekarang, dan besok. Karena sama aja saya mengingkari adanya Allah. Tidak percaya janji Allah. Tapi ya, level keimanan saya masih cetek banget.

Segala hal bisa bikin saya jadi depresi rasanya.

Kemudian, beberapa hari yang lalu, melalui IGS, teman saya bercerita. Bahwa semakin diri kalian tua dan "dewasa" seharusnya makin minim galau. Bukan karena ngga ada masalah. Sebab makin "dewasa" seseorang pasti akan menemukan solusi dari setiap masalah. Jadi ada masalah bukan galau tapi cari solusi.

Baiklah. Saya makin sadar bahwa selain level iman yang masih nol artinya saya juga belum "dewasa". Ada masalah tentu saya cari solusi. Tapi dengan mengeluh kok masalah ada terus sih. Belum ada masalah maka saya akan galau. Yaahh seperti menggalaukan bisa ngga bikin Keefe jadi anak bahagia.

PR saya jadi banyak. Mencintai diri dengan Mengubah pandangan hidup. Karena kalau saya terus-terusan gini kapan saya bahagia. Kalau saya ngga bahagia, gimana saya bisa bahagiakan Keefe dan orang-orang di sekitar saya.

Yang paling susah apa dari mencintai diri?adalah bersyukur.

No comments:

Post a Comment