Monday, December 10, 2018

Tentang ASI

Beberapa hari terakhir ini saya galau parah. Saya tulis disini semacam curhat pada diri sendiri ajalah. Galau ibu-ibu, ASI dong. 

Entah kapan pastinya produksi ASI saya menurun. Produksi ASI saya memang menurun jika saya datang bulan, lalu kembali normal jika sudah tidak haid. Setelah pasang IUD, siklus menstruasi saya sempat panjang, dalam sebulan saya "datang bulan", dan produksi ASI saya menurun sepanjang masa haid (entah karena itu atau tidak). 

Kemudian, seingat saya, diawali dengan skip pumping beberapa sesi selama dua hari karena saya disibukkan pengumpulan laporan kemajuan penelitian. Jadi jika yang seharusnya saya pumping sehari 5 kali, dalam hari-hari tersebut saya hanya pumping 3-4 kali saja. Kemudian produksi ASI mulai menurun, dari yang setiap pagi pasti memperoleh 350-400ml ASIP hanya menjadi 300ml ASIP. Di jam-jam rawan (tidak pagi), biasanya saya mampu memperoleh 160-200ml ASIP menjadi 120-160ml ASIP. 

Awalnya saya masih merasa dalam batas normal. Hingga akhirnya, saya menyadari payudara saya tidak pernah "bengkak" lagi karena penuh ASI, saya putuskan untuk minta booster ASI ke obg saat saya kontrol IUD. Saya dapat resep Moloco yang awalnya lumayan untuk meningkatkan produksi ASI. Entah karena Moloco atau karena saya sudah tidak haid lagi. Produksi ASI saya sempat membaik sampai akhirnya saya merasa stress dengan pikiran menumpuk, sesuatu yang tidak bisa saya ceritakan disini. Mungkin karena itu, mungkin juga karena memang waktunya produksi ASI saya terjun bebas. 

Dari waktu itu sampai sekarang, pumping pagi hari saya hanya mampu menghasilkan 200 ml ASIP dengan waktu pumping yang lebih lama dari biasanya. Di jam rawan, mentok 100ml, malah kadang cuma 40-80ml. Dalam sehari, dulu saya bisa mendapatkan 1000-1200ml dengan 5 kali pumping. Sekarang, 7-8 kali pumping saya mentok cuma dapet 800ml ASIP. Sedih. Moloco tidak lagi mempan, saya beli herbana, ngga ngefek apapun. 

Saya sering bilang di caption IG saya, kalau memberi sufor tidak berdosa, sufor atau tidak ibu tetaplah ibu, blablabla, sejujurnya itu adalah kata-kata untuk diri saya, alih-alih untuk menghibur orang lain, itu adalah untuk penghiburan diri sendiri. Tapi itu adalah kata-kata ter-omongkosong karena susah dipraktekkan.

Kemarin, saya berhasil mbontot-in Keefe ASIP 2 liter hasil perah selama 3hari yang akan digunakan untuk 4 hari. Bayangkan. Padahal dalam 4 hari Keefe butuh 4 liter ASIP. 

Saya memang tidak pernah menangis saat harus ninggalin Keefe bekerja, tapi gara-gara hanya berhasil 2lt untuk 4 hari, setiap malam saya nangis, membayangkan Keefe harus dibantu sufor, saya ngga rela. Sampai detik ini Keefe memang belum minum sufor lagi, saya masih terus mengupayakan untuk meningkatkan produksi ASI. Semoga minum sufor yang sudah di depan mata hanya bayang-bayang semu, minimal yang akan terjadi setelah Keefe 2 tahun.  

Hari ini, rencananya saya konsultasi laktasi di salah satu dsa Surabaya, tapi sayangnya harus reschedule Hari Rabu, besok lusa, padahal saya sudah ngga sabar menemui beliau yang sudah 2 kali gagal saya temui. Semoga bisa mendapatkan solusi terbaik.

Semalam, saya curhat sama Iis teman saya. Kalimatnya bikin mewek tapi cukup buat saya tenang meskipun semua langsung blur ketika saya membayangkan Keefe harus minum Sufor selain ASI.

"Apa yg paling km tkutkan/sedihkan dr keefe klo mnum sufor el? Bonding? Kesehatan atau apa? 
Aq dlu pernah diposisimu, sedih bgt, nngis, g bsa tdr berhari" jga iya. Tp alhamdulillah el, sklpun anakku harus mix sufor, aku bersyukur bgt sampai skrg, anakku sehat, bahagia. Smga keefe sehat selalu dan bahagia.  Jadi drpda terpuruk mikirin asi yg seret dan bkan malah nambah asi makan banyak, lbh baik mikirin yg lain, misal makannannya keefe, yg pentg kita udah usaha. ya 
Aq dlu ngrsa "ini haknya anakku", tp y mau gmna wong ini sdah jalannya Allah, klau aq terpuruk aq g bersyukur sma jlannya Allah, aq salah klo asiku lncar tp g mau menyusui. Tp klo memag sudh bgni ya sudah disyukuri saja yg ada 😊"

No comments:

Post a Comment