Saturday, June 22, 2019

Sex Education pada Bayi

 Udah taulah ya, jaman edan sekarang ini yang namanya pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa aja dan oleh siapapun. Makanya dari jaman Keefe bayi sampe sekarang udah dapet predikat toddler ini saya udah mau nerapin sex education sejak dini.

1. Tidak cium bibir. Emang bukan budaya di keluarga saya sih. Saya juga dulu sempet melarang Dicky dan Al yang "terlihat" mau cium bibir Keefe padahal tidak. Bukan cuma untuk sex education aja sih. Cium pipi aja anak bisa tertular kan ya apalagi bibir. Yah meskipun kita udah make sure kita sehat tapi saya ngga suka aja kalau ada yang cium bibir Keefe. Dan lagi, saya mau Keefe tau bahwa itu bukan tempat untuk dicium. Jaman sekarang masih banyak kan ya orang-orang tak dikenal cium bayi hanya karena mereka lucu. Keefe aja beberapa kali sempet dicium orang asing di toko. Saya mau Keefe tau bibir bukan tempat untuk dicium apalagi sembarang orang. Kita sebagai orangtua kan ga bisa selalu awas sama anak. Buktinya kecolongan Keefe dicium orang asing gimana tuh. Jadi biar Keefe bisa jaga diri dia sendiri. Buat beberapa keluarga mungkin cium bibir orangtua anak adalah kewajaran. Ya ngga papa juga. Tiap keluarga kan punya cara masing-masing.

2. Tidak ngelitikin alat vitalnya. Dicky sih pernah becandaan ngelitikin alat vital. Ya saya marahin lah. Sudah pernah bacalah ya fase di mana anak laki-laki bisa merasakan "kenikmatan". Yang saya baca, di umur Keefe saat ini sudah bisa tuh. Kita orangtuanya kan harus bisa mengalihkan sekaligus mengedukasi ya bahwa tidak boleh main-main sama alat vital bagian bawah itu. Lagi-lagi, saya mau Keefe sadar bahwa tubuhnya itu bukanlah bagian yang bisa dan biasa dipegang sesuka hati. Saya ngga mau kan karena sudah biasa di rumah jadi ketika orang lain yang melakukan Keefe diem aja.

3. Membiasakan menyebutkan nama alat vital dengan benar. Bukan titit, apalagi burung. Pernah tu pas mau memandikan Keefe, neneknya, mertua saya, nanya ke Keefe, "mana burungnya?". Keefe otomatis tunjuk sambil liat ke atas. Wkwkw. Karena ya yang Keefe tau burung ya literally burung yang terbang itu. Risih sih memang awalnya. Mama saya aja ngga pernah bisa, belum bisa ding. Tapi saya selalu membiasakan untuk mengucap namanya dengan benar. Menurut psikolog ya memang harus disebutkan dengan benar. Masuk di otak saya sih. Kenapa harus dibedakan dengan tangan, kaki, dan mulut coba.

4. Terakhir tapi belum diterapkan. Kabur dan teriak. Ngajarin Keefe kalau dia harus berani Kabur sekaligus teriak kalau ada orang yang melakukan no. 1 dan 2.

Menurut saya sex education sejak dini itu penting. Kita orangtuanya ngga akan pernah bisa tiap saat sama anak. Entah orangtua bekerja, entah nanti saat anak sekolah. Pelaku kan ngga selamanya orang asing. Ngerinya, pedof!l mengintai loh. Menghantui kita para orangtua.  Maka dari itu, menurut saya penting sejak dini membekali anak agar bisa melindungi dirinya sendiri. Ada masukan lagi ngga yakira-kira apa yang harus dilakukan atas nama sex education?

No comments:

Post a Comment