Monday, February 25, 2019

Tentang Pernikahan

Dulu saya pernah bahas tentang perceraian, kali ini saya mau bahas tentang pernikahan. Bukan banyak waktu nganggur untuk nulis, tapi gatel aja pengen nulis dari kapan tau. Triggernya adalah saat saya nonton Stand Up Comedy-nya Raditya Dika yang ngena banget di saya.

Saya nikah (baru) dua tahun. Tapi, meski baru dua tahun, rasanya udah kaya naik rollercoaster lo kok pas posisi kepala di bawah terus, wkwk. Seumur jagung dan kondisi pernikahan jauh dari sempurna pun. Iya, saya di sini, Dicky di sana, Keefe di situ. Jauh lah dari harapan pernikahan ideal bagi mayoritas. Karena kondisi itu, siapa gue yang sok ngasih petuah bijak soal pernikahan?

Ini adalah 3 kalimat sakti buat saya yang nyata yang mungkin bisa dijadikan pedoman hidup sebelum menikah. Bukan, bukan kalimat saya tapi dari 3 orang yang berbeda. Btw, jangan lihat siapa yang ngomong ya, tapi lihat isi omongannya.

1. Sebelum menikah tuntut calon suami/istri setinggi mungkin, jadikan apa yang kamu mau, setelah menikah terima apa adanya. 
Ada yang tau ini kalimat siapa? Ini Mario Teguh punya. Saya denger kalimat ini saat masih polos, manggut-manggut. Sekarang setelah menikah, saya double manggut-manggut. Saya mau bilang kalimat sakti ini kalau ada muda-mudi mau menikah dan minta pendapat saya. Rasanya, apapun proses menuju pernikahan, baik pacaran maupun ta'aruf ini yang harus dipegang. Kamu mau suami/istri seperti apa jabarkan lah sebelum menikah. Kamu tidak sanggup jadi apa yang dia inginkan katakanlah. Sepakat? Menikahkah. Ngga ada titik temu? Bubarlah.

2. Jangan menikah hanya untuk membuat dia berubah. Menikahlah karena memang dia orangnya.
Ada yang ngga sepakat sama Raditya Dika? Ini saya setuju banget. Weh, kalau menikah hanya untuk membuat dia berubah sepanjang pernikahan bisa makan ati. Belum lagi kalau doi ngga ngerasa harus ada yang diubah. Sepet idup lau. Haha. Maka, menikahlah saat "kenapa tidak? Dia orangnya"

3. Apa adanya kamu melengkapi saya.
Hayo yang belum nikah, sekalian nonton dulu deh film Test Pack. Percakapan Rahmat dan Tata abis ijab kabul ini saking ampuhnya saya inget sampe sekarang. Kalimat ampuh karena hanya dengan ingat kalimat ini, mereka bisa baikan padahal udah ada di ujung tanduk. Kalau kalian sudah bisa ngomong kalimat ini ke pasangan yaudah menikahlah.

Nah sebelum menikah, kayanya 3 kalimat itu harus dipikirin mateng-mateng deh. Eh, 3 kalimat itu bagi yang ingin menikah ya. Yang belum pengen atau ngga pengen nikah ya nggapapa, hehe. Buat yang jomblo, ngga usah galau, idup lu bahagia kok, mamen. Yang terpenting, menikahlah, ketika: ini saatnya dan dia orangnya. Bukan karena "dipaksa" atau "terpaksa". Jangan lupa bahagia. Semangaaatt.


No comments:

Post a Comment